Welcome text

BLOG KEREN

Minggu, 12 Januari 2014

pknnnnn



MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
IMPLIKASI GLOBALISASI DAN SIKAP SELEKTIF TERHADAP PENGARUH GLOBALISASI



 










                           Oleh    :
1.                        Fatkhul Ikhsan                        (05)
2.                        Marsanto                     (16)
3.                        Siti Sundari                 (24)
4.                        Windi Astuti               (30)

 XII IPA3




SMA NEGERI 1 PURWANTORO
TAHUN PELAJARAN 2013/2014


BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Sesungguhnya dengan globalisasi, kita dapat mengambil peranan yang lebih besar pada prakarsa dan kreativitas warga masyarakat melalui berbagai infrastruktur teknologi informasi dan transformasi, ekonomi, sosial-budaya, politik atau elemen organisasi masyarakat.
Globalisasi satu sisi memiliki implikasi yang positif bagi perkembangan ekonomi suatu negara, akan tetapi pada kenyataannya skenario globalisasi ini hanyalah dibuat semata-mata oleh orang orang yang berkepentingan (western world) dengan maksud mendominasi. Dimana hal ini sebenarnya hanya khayalan belaka untuk sebagian besar non-western world (negara-negara selain di barat). Semua harapan jutaan orang di seluruh dunia telah sirna ketika mereka menyadari bahwa sebenarnya globalisasi itu hanyalah sebuah permainan negara barat untuk mendominasi secara menyeluruh di dunia. Seluruh negara yang menaruh kepercayaan pada kerjasama finansial multinasional dan internasional, organisasi-organisasi, bank, dan semua isu pembangunan ekonomi telah menyadari bahwa mereka telah dengan cerdik ditipu.
Oleh karena itu secara kritis globalisasi hanyalah sebuah trik semata dari pihak-pihak barat untuk dapat masuk ke dalam negara-negara di seluruh dunia dalam menanamkan hal-hal yang berkaitan dengan saling bekerja samanya seluruh negara-negara di dunia, saling ketergantungan antar negara, pembangunan bersama, dan hal lainnya, yang ternyata hanyalah sebuah intrik yang telah disiapkan secara matang untuk dapat mendominasi dunia.






B.  Rumusan Masalah
1.    Bagaimana menentukan posisi terhadap implikasi globalisasi terhadap bangsa ?
2.    Bagaimana menentukan sikap selektif terhadap pengarug globalisasi ?

C.  Tujuan
1.    Dapat menentukan posisi terhadap implikasi globalisasi terhadap bangsa
2.    Dapat menentukan sikap selektif terhadap pengarug globalisasi



BAB II
PEMBAHASAN

A.  Menentukan Posisi Terhadap Implikasi Globalisasi Terhadap Bangsa
Globalisasi merupakan  hal yang wajar dialami oleh bangsa negara baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya. Keragaman budaya dari berbagai belahan dunia membentuk budaya global dan keragaman budaya di nusantara asehingga tidak menjadi pemecah persatuah bangsa. Pudarnya bentuk kawasan regional yang diterpa globalisasi diikuti oleh timbulnya orientasi-orientasi baru, dan membuat masyarakat dunia dapat mengidentifikasi diri dalam proses pembentukan identitas sosial masing-masing. Salah satu orientasi penting adalah timbulnya kutub-kutub budaya. Sebagaimana yang kita lihat di berbagai penjuru dunia, terjadia arus kebangkitan budaya sebagai aspek penting dalam  proses globalisasi.
Berikut ini keempat resep dari Consensus Washington, untuk menentukan posisi yang dapat diambil terhadap implikasi dari globalisasi:
1.    Menghapus Berbagai jenis Subsidi untuk Rakyat
Hal ini bukanlah sebuah keputusan yang bijak apalagi diasaat sebagaian besar rakyat Indonesia sedang bergulat melawan krisis ekonomi. Kebijakan ini sesungguhnya hanya untuk kepentingan Negara-negara pengutang. Dalam kondisi krisis ekonomi justru pemerintah menekan rakyat untuk semakin berhemat. Tujuannya, Indonesia tetap dapat membayar hutang dengan bunganya meskipun terjadi penurunan devisa Negara. Ironisnya, di Negara kreditur hutang, justru menetapkan kebijakan memberikan subsidi besar-besaran bagi rakyatnya dalam berbagai sector penghidupan. Dan jumlah subsidi terus bertambah tiap taunnya tak pernah dikurangi. Padahal Negara tersebut sangat stabil dan relative maju.
2.    Meliberalisasikan keuangan
Kebijakan ini terjadi saat krisis ekonomi 1997 dan mengakibatkan bertambah terpuruknya perekonomian Indonesia. Liberalisasi ini menghasilkan kesepakatan menggunakan dolar Amerika sebagai nilai kurs Indonesia. Awalnya harga 1 dolar hanya Rp.2.500, begitu krisis melanda, dolar melonjak hingga Rp. 19.000. Lojakkan ini menguntungkan pihak pemilik dolar dan memperburuk kondisi ekonomi Indonesia. Harga barang-barang impor juga ikut melonjak. Neraca pembayaran Indonesia pun naik berkali-kali lipat. Dolar tidak lagi sekedar nilai tukar, tetapi sudah menjadi komoditas perdagangan. Pemerintah Indonesia seharusnya belajar dari RRC yang bertahan tidak meng kurs-kan mata uangnya meski mendapat tekanan luar biasas dari Negara-negara G-8, terutama Amerika Serikat. Kebijakan ini membuat RRC tidak kena imbas krisis ekonomi tahun 1997.
3.    Meliberalisasikan Perbankan
Kebijakan ini semakin memperparah perekonomian nasional. Dan juga
mengakibatkan modal masyarakat dapat saja dimasukkan dalam bank asing. Kemudahan bank asing beroprasi, tingginya suku bunga, dan berbagai fasilitas kemudahannya mengakibatkan perbankan nasional harus bersaing ketat. Padahal, perbankan nasional kerap kali dimanfaatkan pengusaha dan pejabat Negara untuk mengeruk keuntungan. Akibatnya, bank-bank nasional rugi. Dan kerugian ini harus ditutup oleh dana BLBI yang besarnya mencapai puluhan triliun rupiah.
4.  Melakukan Privatisasi
Privatisasi adalah kebijakan untuk menjual sebagaian atau keseluruhan saham BUMN keapada pihak swasta. Alas an klasik menjadi dasar penjualan saham BUMN, yaitu adanya salah pengelolahan dan korupsi yang melanda hampir seluruh BUMN. Hal tersebut menimbulkan ide untuk menswastanisasikan atau memprivatisasi BUMN agar lebih efektif dan efisien penglolahannya.
B.  Menentukan Sikap Selektif Terhadap Pengarug Globalisasi
Dalam era keterbukaaan dan globalisasi, bangsa Indonesia harus dapat bersikap selektif terhadap pengaruh masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif atau negatif didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama negara dan bangsaIndonesia. Pengaruh dari luar yang bersifat negatif, antara lain sebagai berikut :
1.        perilaku menyimpang yang melanggar moralitas, etika, dan kepatuhan
2.        merebaknya penyakit sosial
3.        pemakaian obat terlarang
4.        kriminalitas internasional
5.        pornografo dan dekedensi moral
6.        imbas krisis perekonomian dan moneter
7.        membanjiri produk- produk luar negeri
Oleh karena itu, bangsa Indonesia harus mampu menyeleksi dengan baik dan teliti segala bentuk pengaruh dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Bangsa Indonesia tidak mungkin menutup diri dari pengaruh internasional yang begitu cepat. Diperlakukan iptek yang canggih dari luar sangat membatu untuk menyempurnakan kekurangannya dalam pelaksanaan pembangunan di segala bidang.
Tata nilai dan budaya asing akan masuk dengan deras ke indonesia, seharusnya dapat diambil mafaat atau keuntungannya. Apabila tidak memiliki ideologi yang kuat, kewaspadaan, nasional yang tangguh, SDM yang baik maka bangsa Indonesia tidak dapat memperoleh manfaat dan keuntungan dari globalisasi. Pendidikan nasional indonesia diharapkan mampu menghasilkan SDM yang mempunyai kualitas yang diperlukan memasuki kehidupan masyarakat yang kompetitif. Yaitu manusia yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mampu   menembangkan potensi diri, mampu bersaing sesama manusia da masyarakat secara terbuka, memiliki kesadaran akan nilai positif dan negatif dari arus globalisasi serta memiliki daya tahan yang tangguh dengan suatu identitas budaya yang kuat dalam menghadapi dampak negatif globalisasi. Selain itu, bangsa Indonesia telah memiliki nilai- nilai kepribadian luhur, pandangan hidup, dan ideologi bangsa yang telah dikukuhkan menjadi dasar negara, yaitu pancasila. Dengan demikian,  Pancaasila berperan membawa kemajuan serta kesejahteraan bangsa Indonesia.
 
SIMPULAN

Dari data diatas dapat kami simpulkan bahwa :
1.      Globalisasi merupakan  hal yang wajar dialami oleh bangsa negara baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf  hidupnya dan Consensus Washington, untuk menentukan posisi yang dapat diambil terhadap implikasi dari globalisasi yaitu Menghapus Berbagai jenis Subsidi untuk Rakyat, Meliberalisasikan keuangan,  Meliberalisasikan Perbankan,  Melakukan Privatisasi.
2.      Dalam era keterbukaaan dan globalisasi, bangsa Indonesia harus dapat bersikap selektif terhadap pengaruh masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut dapat bersifat positif atau negatif didalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama negara dan  bangsa Indonesia. Maka bangsa Indonesia harus mampu menyeleksi dengan baik dan teliti segala bentuk pengaruh dari luar negeri yang masuk ke Indonesia. Bangsa Indonesia tidak mungkin menutup diri dari pengaruh internasional yang begitu cepat.






DAFTAR PUSTAKA


0 komentar:

Posting Komentar